untukproduk kerajinan seperti anyaman eceng gondok sangat rentan terhadap kelembaban yang dapat memicu serangan organisme perusak contohnya jamur. menghasilkan komposit dengan kualitas fisik dan mekanik yang tinggi maka jenis resin yang digunakan harus sesuai dengan bahan pembuatan komposit (Prasetyaningrum, et al., 2009)
Jenis – Jenis Resin dan Kegunaannya. Mungkin ada yang belum tahu, terdapat banyak kerajinan tangan yang di buat menggunakan resin. Resin sendiri merupakan cairan yang dapat di cetak lalu dibiarkan sampai mengeras. Sejauh ini banyak orang yang mengetahui resin hanya satu jenis yaitu bening. Namun sebenarnya, ia tersedia dalam beberapa jenis dan memiliki kegunaannya masing-masing. Resin EpoxyResin Vinyl EsterResin PolyesterResin UpcastResin Akrilik Resin Epoxy Resin jenis epoxy cukup terkenal untuk membuat kerajinan tangan. Sedangkan di dunia industri, jenis ini kerap digunakan untuk perekat serba guna, pengikat semen dan mortar, rigid foams, pelapis lantai, hingga untuk memadatkan permukaan berpasir dalam pengeboran minyak. Kualitasnya paling baik dibandingkan dengan jenis resin lainnya karena memiliki kekuatan yang lebih baik, dalam artian hasil produk tidak akan mudah pecah atau tergores. Tingkat kejernihannya juga amat tinggi sehingga saat dipadukan dengan material lain, tampilannya jadi semakin menawan. Resin Vinyl Ester Resin jenis vinyl ester diproduksi dengan cara esterifikasi proses reaksi antara resin epoxy dan asam mono karboksilat tak jenuh. Vinyl ester memiliki toleransi peregangan yang cukup baik. Toleransi ini menyebabkan jenis vinyl ester tahan terhadap benturan dan risiko retak sangat rendah. Jenis yang satu ini kerap digunakan untuk membuat suku cadang mobil, penguat jembatan, fascia gedung, hingga aplikasi militer. Resin Polyester Resin jenis polyester memiliki sifat yang bening namun sedikit lebih buram dan kekuningan. Baunya sangat menyengat sehingga akan mengganggu proses berkarya apabila tidak menggunakan masker. Jenis polyester ini membutuhkan hardener supaya dapat mengering dengan sempurna. Resin polyester umumnya digunakan sebagai pelapis lantai, casting, dan pelapis material lainnya. Jenis polyester tidak disarankan untuk membuat kerajinan. Resin Upcast Resin jenis upcast cukup sering ditemukan di toko kimia. Umumnya, jenis ini dilabeli dengan nomor seri 3126 atau 108. Sayang ia memiliki sifat agak buram, jika terkena paparan sinar UV, warnanya akan berubah jadi kekuningan. Jenis ini biasa digunakan untuk pelapis kerajinan yang benar-benar tipis. Jenis ini juga dapat dicampur pewarna, lalu digunakan sebagai pelapis bangku taman dan perahu. Resin Akrilik Resin akrilik atau yang biasa disebut sebagai termoplastis terbuat dari senyawa non metalik. Untuk mengaplikasikannya, resin akrilik perlu dicampur dengan material lain, seperti polimer, bubuk kering, monomer meil metakrilat, katalis, cairan tipis, dan peroksida organik. Sementara itu, metode untuk mengaplikasikannya adalah metode tekanan hidrolik untuk menekan gelembung udara. Proses yang cukup rumit ini membuatnya hanya bisa diaplikasikan oleh tenaga profesional. Biasanya resin akrilik dimanfaatkan untuk membuat lapisan pelindung, wadah, dan gigi palsu. Jangan lupa cek artikel lainnya di sakti desain. Jika kamu ada pertanyaan dan ingin mengetahui tentang sakti desain, kamu bisa klik banner di bawah ini atau klik icon whatsapp di samping kanan Layar. Cek juga channel youtube kami Sakti Desain Konsultan. Tags wonosobo, banjarnegara, temanggung, magelang, yogyakarta, kontraktor interior, kontraktor interior design, interior kontraktor, jasa kontraktor rumah, jasa kontraktor bangunan, jasa kontraktor apartemen, jasa kontraktor gudang, jasa kontraktor hotel, jasa kontraktor terbaik di indonesia, jasa kontraktor kantor, jasa kontraktor lantai, jasa kontraktor lokal, jasa kontraktor rumah 2 lantai, jasa kontraktor per meter, jasa kontraktor renovasi rumah, jasa kontraktor rumah murah, jasa kontraktor taman, jasa kontraktor rumah terbaik, jasa arsitek rumah, jasa arsitek, jasa arsitek murah, jasa arsitek rumah mewah, jasa arsitek rumah minimalis, jasa arsitek desain rumah, jasa arsitek rumah murah, jasa arsitek renovasi rumah, jasa arsitek online, jasa arsitek rumah klasik, jasa arsitek dan desain interior, jasa arsitek profesional, jasa arsitek rumah online, jasa desain rumah, harga jasa desain rumah, jasa desain rumah online, harga jasa desain rumah 3d, jasa desain rumah minimalis, jasa desain rumah minimalis sederhana, jasa desain rumah mewah, jasa desain rumah murah, jasa desain rumah minimalis 1 lantai, jasa desain rumah kita, jasa desain rumah kost, jasa desain rumah dan rab, harga jasa desain rumah per meter, jasa desain rumah minimalis 2 lantai, jasa desain rumah 3d, jasa desain rumah per m2, jasa desain rumah online murah, jasa desain rumah elegan, jasa desain rumah minimalis modern 2 lantai, jasa desain rumah 2 lantai, jasa desain rumah tinggal, jasa desain rumah minimalis murah, jasa desain rumah klasik, jasa desain rumah modern, jasa desain rumah kecil, kontraktor rumah, jasa kontraktor rumah, harga kontraktor rumah per meter, kontraktor rumah sakit, kontraktor rumah murah, rekomendasi kontraktor rumah, jasa arsitek dan kontraktor rumah, jasa kontraktor rumah murah descriptionJournal article public Dinamika Kerajinan dan Batik. Penelitian Penggunaan Resin Jenis Reaktan Untuk Proses Anti Kusut Batik. Subardjo Subardjo, Titik Sri Baktini Published 1988 DOI: 10.22322/dkb.v0i8.969 Download full text
Resin bening menjadi bahan baku yang paling sering dicari pemula untuk membuat kerajinan resin atau art resin seperti gantungan kunci atau pin. Walau terlihat aman digunakan, resin memerlukan treatment yang tepat. Jadi kalau tak mau gagal, simak panduan memakai dan mengolahnya berikut ini!Pilih jenis resin yang sesuaiResin epoxy, atau resin merk Lycal adalah jenis resin ini yang paling umum dipakai sebagai bahan untuk kerajinan atau art resin. Kalau Anda membutuhkan kekuatan dan tingkat kejernihan yang tinggi resin Lycal direkomendasikan untuk membuat art resin. Pastikan sudah memegang desainDesain bukan cuma membantu Anda mempercepat proses pembuatan produk, tetapi juga menentukan jumlah resin bening yang diperlukan. Maka sebelum membeli, buat dulu rancangan produk yang bakal dibuat supaya resin yang diaplikasikan benar-benar bahan dan alat pendukungSudah mendapatkan resin yang dibutuhkan? Jika belum Anda menghubungi kami untuk konsultasi distributor epoxy resin yang berada di daerah Anda. Konsultasikan kebutuhan Anda melalui Whatsapp dengan klik dengan menyiapkan bahan dan alat pendukung, antara lain wadah, alas, pengaduk, cetakan, sarung tangan dan serbet atau lap. Persiapan ini terbilang krusial kalau Anda tak mau proses pembuatan kerajinan kebersihan tempat pembuatanBeberapa jenis resin rentan berubah warna, apalagi kalau Anda memilih yang bening. Makanya, Anda harus menjaga kebersihan tempat pembuatan untuk menjauhkan resin bening dari kotoran atau debu. Misalnya dengan mengelap permukaan atau mencuci wadah sebelum lanjut ke tahap resin bening dari airWalau air dibutuhkan untuk membersihkan wadah, pastikan untuk menjauhkannya dari resin. Mengapa? Ternyata, air adalah salah satu faktor yang berisiko membuat resin buram. Jadi, begitu selesai mencuci tempat atau pengaduk, langsung keringkan sebelum menyentuh takaran resin yang tepatSetelah mempersiapkan semua bahan dan perlengkapan, Anda dapat memulai proses pembuatan dengan menakar resin bening yang dipakai. Sebagai contoh, untuk pemakaian satu kilogram resin, Anda harus menggunakan setengah botol katalis dan saat mencampurkan bahanBanyak pemula yang mengaduk campuran resin dan katalis terlalu cepat, akibatnya hasil akhir yang mereka dapatkan tak sesuai harapan. Tetap ikuti panduan dengan mengaduknya dalam kecepatan dan durasi yang dianjurkan, yakni kurang lebih sepuluh sentuh adonan resin Menunggu adonan resin mengeras memang cukup lama, bisa sampai satu hari untuk kadar katalis maksimal 2%. Meski lama, jangan jadikan sebagai alasan buat Anda menyentuh adonan. Hal ini malah akan membuat adonan resin semakin lama bahkan merusak proses dan reaksi pengerasanKetika adonan resin bening mengeras, akan muncul energi panas yang keluar. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, sebaiknya Anda pakai cetakan yang terbuat dari bahan selain plastik, misalnya silikon. Kemudian untuk mendinginkan adonan, pakai kipas angin alih-alih merendamnya dalam melepaskan resin dari cetakanAdonan resin Anda sudah mengering dan mengeras sempurna? Lepaskan dari cetakan secara perlahan. Selain menjaga bentuk dan tekstur, langkah tersebut juga bakal membuat warnanya tetap jernih. Lantas, tempatkan produk resin di wadah bersih dan kering sebelum Anda hias atau langkah-langkah penting yang sebaiknya Anda perhatikan saat membuat kerajinan resin. Jika membutuhkan bantuan, minta pertolongan dari kerabat, teman, atau ahli yang sudah berpengalaman menangani produk resin bening. Jangan mudah menyerah juga kalau hasilnya belum sesuai target. Buat lagi sesuai prosedurnya, ya!
ResinBening777. Resin ini sangat cocok untuk pembuatan kerajinan berupa plakat,gantungan kunci dan aneka kerajinan lainnya. pada umumnya resin ini digunakan untuk kerajinan yang menggunakan teknik cetak. Untuk menggunakan teknik coating/pelapisan silakan buka pada bagian produk. ---------. Jika anda membeli produk ini untuk pertama kali
Istilah resin tentu sudah sangat familiar di telinga, bahan ini identik dengan dunia industri kerajinan. Apa itu resin dan bagaimana cara menggunakannya mungkin masih belum dipahami oleh orang awam. Kamu yang ingin membuat kerajinan unik perlu tahu bahan resin ini. Karena fungsinya sangat beragam. Image Apabila dilihat dari bentuk cairannya, resin sekilas tampak campuran dari bahan kimia. Padahal resin sendiri merupakan getah yang dikeluarkan oleh berbagai jenis tumbuhan. Contohnya pohon runjung. Getah dari tanaman ini biasanya akan memadat atau membeku sehingga membentuk massa yang keras. Beberapa di antaranya transparan. Nantinya benda padat resin akan diolah kembali oleh manusia menjadi berbagai macam. Jadi jika kamu melihat resin dalam bentuk cairan maka itu adalah olahan resin. Karena resin sendiri memiliki bentuk yang padat. Oleh karena itulah produk resin merupakan perpaduan antara bahan alami dan juga senyawa kimia. Pengertian apa itu resin itu sudah sangat jelas lengkap dengan bentuknya. Jika dilihat dari asal mulanya, resin sebenarnya telah digunakan oleh masyarakat sejak zaman purba. Kala itu resin dimanfaatkan sebagai bahan perekat, pelapis makanan supaya mengkilat hingga campuran dupa atau parfum. Pada perkembangannya fungsi resin menjadi sangat luas khususnya dalam kebutuhan coating. Apa Saja Jenis Resin yang Sudah Diolah Image Setelah mengetahui apa itu resin tentu saja harus berlanjut pada jenis olahannya yang tersedia saat ini. Sudah banyak beberapa produk coating yang mengandung resin lebih tinggi. Mengingat sifatnya yang membuat perlindungan hingga tampilan kilap tentu resin adalah bahan yang terus dibutuhkan. Tidak heran manusia banyak yang mengembangkan jenisnya. Berikut ini beberapa varian resin yang tersedia. Epoxy Merupakan salah satu varian resin yang begitu terkenal dan banyak digunakan. Resin ini disukai karena ketika diaplikasikan pada objek tidak butuh waktu lama untuk membuatnya mengering. Selain itu resin yang digunakan dalam pembuatan epoxy tidak menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan. Epoxy aman dan cukup ramah lingkungan sehingga bisa digunakan untuk skala rumahan. Polyester Sebutan lainnya adalah fiberglass yakni variasi resin yang memiliki harga sangat murah. Biasanya setelah diaplikasikan akan menciptakan permukaan kayu yang mengkilap dan juga keras. Hanya saja terdapat aroma yang cukup tajam sehingga pengguna wajib menggunakan masker. Aroma keras yang berasal dari resin polyester ini juga bisa menimbulkan masalah kesehatan. Polyurethane Selanjutnya adalah polyurethane yang terkenal menciptakan coating transparan dan sangat kuat. Bahkan beberapa coating menggunakan bahan ini untuk memberikan lapisan coating pada diri sendiri. Harga resin per liter khusus varian ini jauh lebih mahal dibandingkan jenis lainnya. Alasannya adalah perlindungan dari coating yang diberikan. Coating atau lapisan film pada objek akan jauh lebih tahan lama baik serangan hujan atau api. Vinyl Ester Resin ini dibuat dengan cara esterifikasi yaitu bahan direaksikan supaya memiliki kualitas layaknya epoxy. jika epoxy jauh lebih kuat, bahan ini justru tidak. Ketika sudah digunakan kecenderungannya untuk retak sangat tinggi. Khususnya ketika harus terkena benda tumpul dan benturkan lainnya. Biasanya bahan ini dibutuhkan dalam pembangunan jembatan hingga mengecat atau membuat suku cadang mobil. Upcast Selanjutnya ada juga resin upcast yang juga banyak dipilih. Seri ini banyak dipilih karena harganya yang sangat murah. Sayangnya resin ini menimbulkan tampilan yang sedikit buram. Selain itu ketika objek terkena matahari terlalu sering hasilnya lama kelamaan akan menguning. Oleh karena itulah biasanya digunakan untuk kerajinan yang ukurannya kecil dan juga tipis. Akrilik Lebih sering digunakan oleh para profesional karena penggunaannya yang cukup rumit. Cara penggunaannya harus dicampur terlebih dahulu dengan bubuk kering seperti katalis dan polimer. Bahan baku pembuatannya sendiri adalah non metalik. Fenolik Ada juga resin fenolik yang memiliki kelebihan tahan panas, benturan bahkan korosi kimia dan kelembaban. Ditambah lagi proses penggunaannya sangat mudah tidak seperti sebelumnya. Penggunaannya tidak hanya untuk kerajinan tetapi juga pada rem hingga komponen listrik. Polietilen Biasa digunakan untuk melapisi isolasi kabel, cetakan atau karena tingkat fleksibilitasnya yang tinggi atau tidak kaku. Resin polietilen ini terkenal kuat dari berbagai macam bahan kimia. Polistiren Selanjutnya adalah resin yang diciptakan menggunakan monomer stirena. Pada saat pembuatannya sangat mudah begitu juga dengan cara aplikasinya dan hadir dengan harga cukup murah. Biasanya digunakan karena memiliki sifat yang tahan asam, basa hingga garam. Fleksibilitasnya cukup tinggi dengan hasil warna bening atau transparan. Kebanyakan digunakan pada material karet, dashboard hingga busa dan pipa. Poliamida Ada juga resin yang paling banyak dijual dengan bentuk ringan namun tetap mudah diolah. Hasilnya adalah resin yang tahan lama serta kuat sehingga sering digunakan untuk roda gigi, kemasan atau botol. Manfaat dari Resin Dilihat dari banyaknya jenis, resin adalah bahan yang paling banyak manfaatnya. Bisa dikatakan hampir semua benda memanfaatkan resin sebagai perlindungan. Berikut ini beberapa manfaat resin secara umum yang perlu diketahui. Kerajinan Tangan Pernahkah kamu melihat gantungan kunci yang dibuat dari benda keras berwarna transparan? Warna transparan tersebut didapatkan dari bahan resin. Resin bening untuk kerajinan yang biasa digunakan adalah jenis poliamida. Sifatnya yang cair sebelum digunakan memudahkan resin ini untuk dibentuk dengan dituang ke dalam cetakan. Oleh karena itu sebagian besar orang menggunakannya untuk kerajinan. Bahan Pelapis Furnitur Manfaat lainnya adalah sebagai lapisan pada furnitur. Resin dulunya digunakan sebelum kehadiran pernis dan cat. Jika kamu melihat furnitur seperti lemari HPL yang memiliki lapisan transparan di permukaannya dan jauh lebih keras itulah resin. Lapisan tersebut akan berperan sebagai pelindung karena tahan terhadap goresan. Awalnya berbentuk cair, resin sangat mudah diaplikasikan hanya dengan kuas pada permukaan furnitur. Pembentuk Komponen Mobil Resin ternyata juga memiliki manfaat dalam pembuatan komponen mobil. Contohnya saja bagian dashboard, bumper sampai lis mobil semuanya memanfaatkan resin dalam pembuatannya. Ketika dicetak sebagai komponen mobil maka memiliki bentuk yang keras dan juga ringan. Selain itu komponen juga tetap lentur sehingga tidak mudah pecah ketika terkena benturan. Contoh Kerajinan Menggunakan Resin Dalam membuat kerajinan, biasanya digunakan cetakan resin yang membantu untuk pembentukannya. Ada banyak contoh kerajinan yang bisa dibuat dari resin, berikut ini beberapa contohnya yang bisa digunakan sebagai referensi. Anting kupu-kupu Gelang dengan isi bunga Cincin bunga Dasar gelas transparan yang indah Jam dinding transparan Tatakan gelas dengan ornamen Meja hias bernuansa sungai. Patung hias ikan koi Gantungan kunci Inilah jenis-jenis kerajinan yang dibuat dari bahan resin. Kamu bisa memanfaatkan berbagai ornamen seperti bunga segar, kering, daun dan lainnya. Kuncinya adalah pada cetakan yang digunakan sehingga bisa membentuk kerajinan yang diinginkan. Pengertian apa itu resin hingga contoh kerajinan sudah diketahui. Saatnya kamu berkarya dan membuatnya.
MacamMacam Resin Buatan Contoh 1. Anting 2. Asbak 3. Cincin 4. Dekorasi Rumah 5. Gantungan Kunci 6. Gelang 7. Kalung 8. Mangkuk 9. Pelindung Ponsel 10. Pisau Peluang Bisnis 1. Modal dan Biaya 2. Keunggulan dan Kelemahan Cara Membuat Kerajinan Resin Sederhana 1. Alat dan Bahan 2. Langkah-Langkah Mengenal Kerajinan Resin
Unduh PDF Unduh PDF Resin epoksi tanpa diberi pewarna cenderung berakhir dengan rona sedikit kekuningan yang tidak disukai oleh sebagian besar orang. Namun, dengan menambahkan pewarna cair atau bubuk ke dalam epoksi, Anda bisa membuat resin yang cantik secara estetika dan bisa digunakan untuk menyempurnakan proyek kerajinan sendiri atau menambahkan warna pada meja, kursi, dan furnitur lain di rumah. Anda bisa menggunakan pewarna tradisional, seperti cat dan tinta, atau bereksperimen dengan beragam bahan di rumah untuk membuat resin jadi lebih berwarna dan artistik. 1 Beli cat atau tint yang khusus dibuat untuk resin. Meski ada banyak cat, tinta, dan tint yang tersedia di pasaran, sebagian besar tidak dibuat khusus untuk mewarnai resin. Untuk hasil terbaik, belilah cat atau tint yang dibuat khusus untuk bisa menyatu dengan resin dan menonjolkan warna yang sangat pekat.[1] Tint adalah pewarna artifisial digunakan untuk mengubah warna objek. Contoh tint yang khusus dibuat untuk resin adalah merek ResinTint dan SO-Strong. Anda bisa membeli tint resin di loka pasar marketplace daring atau di toko bahan kerajinan tangan. 2 Campurkan resin, kalau belum. Anda harus mencampurkan resin epoksi dengan zat pengeras sebelum menambahkan pewarna ke dalamnya. Ikuti instruksi pada wadah resin untuk menentukan berapa rasio resin dan pengeras yang pas.[2] Kenakan pelindung mata misalnya kacamata khusus dan sarung tangan untuk melindungi mata dan kulit saat mencampur resin. Kalau Anda sudah mencampurkan resin dan ingin mewarnai sisanya, langkah ini bisa dilewatkan. 3 Tuangkan sedikit resin ke dalam gelas campur berukuran 30 ml. Sebelum menambahkan pewarna ke dalam seluruh resin, uji cobalah terlebih dahulu dalam jumlah sedikit untuk memastikan pewarna menghasilkan corak yang Anda sukai. Gunakan wadah pencampur yang memiliki angka pengukur volume di dindingnya untuk memudahkan pengukuran.[3] Misalnya, gelas ukur kecil yang digunakan untuk menakar sirup obat batuk cocok untuk digunakan mengetes pewarna resin. 4 Masukkan pewarna sebanyak 2-6% dari berat total campuran resin epoksi. Tuangkan cat, tinta, atau tint resin ke dalam wadah pencampur dengan hati-hati dan gunakan tusuk gigi atau benda kecil lain untuk mengaduk campuran tersebut. Anda bisa memperkirakan secara kasar sebanyak apa pewarna yang harus ditambahkan untuk mencapai 2-6% dari total berat campuran resin, atau menggunakan timbangan digital untuk mengukur berat pewarna dan resin dengan tepat.[4] Jangan menambahkan pewarna lebih dari batas berat 6% karena bisa merusak proses kimiawi halus yang terjadi dalam resin. Proses kimiawi ini harus terjadi supaya resin bisa diaplikasikan dengan benar. Penambahan sedikit pewarna—dengan berat kurang dari 2% dari total campuran—tidak akan merusak resin. Namun, jumlah sesedikit ini mungkin tidak cukup untuk mengubah warna resin. Kalau Anda tidak yakin sebanyak apa pewarna yang harus ditambahkan, lebih baik berhati-hati dengan menambahkan lebih sedikit dari yang diperkirakan. Kalau belum cukup, Anda bisa selalu menambahnya. 5Aduklah selama sekitar 1 menit dan pastikan tidak ada gelembung udara di dalam campuran. Pastikan pula pewarna sudah benar-benar tercampur ke dalam resin dan warna barunya tersebar secara merata ke seluruh campuran. Aduk resin sampai halus dan tidak bergelembung supaya hasilnya mulus saat diaplikasikan.[5] 6 Sesuaikan jumlah pewarna yang Anda gunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Kalau hasil warnanya tidak sesuai keinginan, tambahkan lebih banyak pewarna ke dalam campuran, lalu aduk kembali. Kalau warnanya lebih pekat dari yang diinginkan, mulai ulang prosesnya dan masukkan lebih sedikit pewarna ke dalam wadah pencampur sampai hasilnya sesuai keinginan.[6] Kalau mengubah jumlah pewarna yang digunakan ternyata tidak menghasilkan rona yang diinginkan, pertimbangkan untuk menggunakan jenis pewarna cair yang berbeda atau pewarna noncair yang ada di rumah. 7 Ulangi proses ini untuk seluruh resin yang tersisa. Setelah mendapatkan hasil yang diinginkan di dalam wadah pencampur kecil, sekarang Anda bisa mengulangi prosesnya untuk mewarnai seluruh resin dengan aman. Pastikan Anda menggunakan proporsi pewarna yang sama seperti pada campuran 30 ml tadi.[7] Misalnya, kalau Anda menggunakan 10 ml resin untuk menguji coba pewarna, sementara jumlah keseluruhan resin adalah 50 ml, berarti Anda harus mengalikan jumlah pewarna dengan angka 5 untuk menentukan volume yang harus ditambahkan ke dalam seluruh resin. Iklan 1 Pastikan resin epoksi sudah dicampur. Kalau resin belum dicampur dengan zat pengeras, Anda harus melakukannya sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya. Ikuti instruksi pada wadah resin untuk menentukan berapa rasio resin dan pengeras yang pas.[8] Lindungi mata dan kulit dengan mengenakan kacamata pelindung dan sarung tangan karet saat mencampur resin. 2 Tuangkan sedikit resin ke dalam gelas pencampur berukuran 30 ml. Sebelum ditambahkan ke seluruh resin, uji cobalah pewarna terlebih dahulu di dalam wadah pencampur terpisah untuk melihat bagaimana pewarna memengaruhi resin. Untuk hasil terbaik, gunakan wadah pencampur yang memiliki angka pengukur volume di dindingnya.[9] Misalnya, wadah yang bagus untuk mengetes pewarna resin adalah gelas ukur kecil penakar sirup obat batuk. 3 Gunakan pigmen bubuk untuk mendapatkan partikel-partikel kecil pada hasil akhir resin epoksi. Pewarna bubuk seperti kapur, bubuk toner, bahkan herba dan rempah-rempah akan mewarnai resin sekaligus memberikan hasil akhir yang tampak berpasir yang bisa membuat proyek Anda jadi lebih cantik.[10] Anda harus menghindari penggunaan pigmen bubuk sama sekali kalau ingin resin yang sudah diwarnai memiliki hasil akhir yang mulus. Paprika mungkin merupakan rempah yang paling umum digunakan untuk mewarnai resin. Namun, Anda memiliki kebebasan untuk bereksperimen dengan rempah bubuk lain di dapur guna melihat mana yang paling bagus bagi Anda dan proyek Anda. 4 Warnai resin dengan pigmen cair untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih halus dan konsisten. Pewarna seperti cat air anak-anak atau pewarna yang biasa digunakan di rumah juga bisa dipakai untuk mewarnai resin epoksi. Pewarna ini akan menciptakan hasil akhir resin yang lebih halus. Selain itu, pewarna jenis ini juga terbilang lebih mudah bagi amatir untuk mencampurkannya dengan resin epoksi.[11] Cat kuku dan tinta alkohol juga umum digunakan untuk mewarnai resin epoksi. 5 Masukkan pewarna kurang dari 6% dari berat total campuran. Apa pun pewarna yang Anda gunakan, jangan ditambahkan terlalu banyak agar tidak merusak reaksi kimia yang secara alami terjadi di dalam resin. Tambahkan pewarna sebanyak 2-6% dari total campuran resin dan tuangkan ke dalamnya sambil diaduk.[12] Kalau Anda tidak yakin sebanyak apa pewarna yang harus ditambahkan, mulailah dengan menuangkan dalam jumlah kecil, lalu tambah sedikit demi sedikit sampai menghasilkan warna yang memuaskan. Aduk campuran selama sekitar 1 menit dan pastikan tidak ada gelembung udara pada hasil akhir resin. 6 Ulangi prosesnya untuk seluruh resin epoksi yang tersisa. Tambahkan lebih banyak pewarna ke dalam resin sampai menghasilkan efek rona yang Anda cari. Kemudian, setelah puas dengan warna resin di dalam gelas pencampur, tambahkan pewarna ke seluruh resin yang tersisa dan pastikan proporsinya sama seperti pada campuran 30 ml tadi.[13] Kalau Anda tidak mendapatkan efek yang diharapkan, pertimbangkan untuk menggunakan jenis pewarna yang berbeda, alih-alih menambah jumlahnya. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Tint atau cat resin Zat pengeras Kacamata pelindung Sarung tangan karet Gelas pencampur Tusuk gigi Timbangan digital Pigmen bubuk Pigmen cair Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

MENGENALRESIN Resin Epoxy r esin jenis epoxy cukup terkenal untuk membuat kerajinan tangan . Sedangkan, di dunia industri, jenis

Daftar Isi Resin Adalah 1. Frial & McBride 2. Kartika et al 3. Usri, Karlina, & Takarini Manfaat Resin 1. Membuat Sabun Vernis 2. Kegunaan dalam Lapangan Farmasi 3. Menghilangkan Kandungan Kapur CaCO3 4. Menghilangkan Kandungan Magnesium Mg 5. Menghilangkan Kandungan Kalsium Jenis Resin 1. Resin Epoxy 2. Resin Polyester 3. Resin Poliuretan 4. Resin Polietilen 5. Resin Polistiren 6. Resin Polikarbonat 7. Resin Damar Contoh Penggunaan Resin 1. Contoh Penggunaan Resin dalam Dunia Industri 2. Contoh Penggunaan Resin dalam Bidang Pertanian - Resin adalah bahan alami berupa cairan dari getah pohon yang kental dan dapat mengeras. Resin merupakan salah satu material yang banyak digunakan dalam pembuatan lem, badan mobil, dan kamu yang masih merasa asing dengan bahan satu ini, simak penjelasan lebih lanjut mengenai resin, mulai dari pengertian, manfaat, jenis, hingga contoh penggunaannya berikut KBBI, resin adalah zat padat tanpa bentuk, berwarna kuning kecokelat-cokelatan, berasal dari getah pohon sebagai bahan pembuat pernis, lem, patri, dan sebagainya. Resin terbuat dari bahan alami sehingga aman bagi lingkungan dan tidak akan beracun apabila dari pohon kunjung atau pohon konifer biasanya dicampurkan dengan senyawa kimia untuk memperoleh tekstur yang kuat dan tidak mudah e-paper bertajuk Pengertian Resin yang diunggah Ayyu Thrye Sartheeqaa melalui laman Scribd, senyawa kimia tersebut antara lainAsam resinatAlkohol resinatResinotannolEster-esterResene-reseneDilansir dari e-book bertajuk Daur Ulang E-Waste Mix Resin Berbasis Seni Estetika karya Tri Puspita Sari, Irfan Taufan Asfar, dan Iqbal Akbar Asfar, karakteristik umum dari resin adalah sebagai bening, rapuh, dan mengkilatMudah terbakar saat terkena panasMemiliki aroma yang khas dari asapnyaBanyak digunakan dalam kerajinan tangan karena sifatnya yang mudah mengeras dan ringanMampu larut dalam pelarut organik seperti alkoholUntuk memahami lebih dalam mengenai apa itu resin, simak pendapat para ahli mengenai resin berikut Frial & McBrideMenurut Frial dan McBride, resin adalah suatu bahan yang bentuknya sulit untuk digambarkan secara pasti amorf. Mereka menyebutkan bahwa resin disusun atas bahan kimia alam yang Kartika et alKartika et al menyebutkan bahwa resin adalah senyawa yang memiliki ikatan polimer ikatan rantai karbon yang terdiri atas monomer atau polimer pendek. Pada kedua ujungnya, terdapat kelompok Usri, Karlina, & TakariniUsri, Karlina, & Takarini mengatakan bahwa resin adalah getah yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan alami. Meski begitu, umumnya resin diambil dari getah pohon kemudian dibentuk menggunakan cetakan khusus dan terakhir dibakar agar dapat ResinResin sudah banyak digunakan secara luas di Indonesia. Manfaat penggunaan resin adalah sebagai Membuat Sabun VernisManfaat pertama dari resin adalah untuk membuat sabun. Resin mengandung asam resinan yang apabila dilarutkan dengan alkali akan membentuk larutan sabun atau suspensi koloid itu, beberapa jenis resin juga mengandung garam-garam logam. Garam-garam tersebut dapat digunakan untuk membuat sabun vernis2. Kegunaan dalam Lapangan FarmasiResin juga dapat digunakan dalam bidang farmasi lho. Resin yang biasa digunakan dalam bidang farmasi antara lain adalah mastik podophyllum, colophonium, dan lain untuk keperluan farmasi biasanya dibuat khusus dariPemanasan terhadap tumbuhan yang mengandung resinPengumpulan getah yang ada pada tumbuhanPengumpulan resin dari fosilPencampuran alkohol dengan bahan lain3. Menghilangkan Kandungan Kapur CaCO3Manfaat lainnya dari resin adalah untuk menghilangkan kandungan kapur atau CaCO3 dari air tanah atau air gunung. Air tanah biasanya memiliki kandungan kapur yang menghilangkan kandungan kapurnya, maka air tanah dapat digunakan sebagai air minum dan dalam aktivitas Menghilangkan Kandungan Magnesium MgSelain kapur, resin juga dapat menghilangkan kandungan magnesium dari dalam air tanah atau air gunung, sehingga aman untuk digunakan. Magnesium dihilangkan menggunakan resin Menghilangkan Kandungan KalsiumManfaat terakhir dari resin adalah untuk menghilangkan kandungan kalsium. Dalam air tanah, kadang masih terdapat kandungan kalsium yang tinggi. Kandungan kalsium dapat dihilangkan menggunakan resin ResinTerdapat beberapa macam resin yang dapat digunakan secara umum. Jenis-jenis resin adalah sebagai Resin EpoxyResin epoxy adalah resin poliepoksida yang sejenis dengan prapolimer dan polimer aktif yang memiliki gugus epoksida. Karakteristik dari resin epoxy adalah sebagai terhadap senyawa kimiaTahan panasSifat adhesinya kuatTermasuk salah satu resin dengan harga yang mahalResin epoxy biasa digunakan dalam lantai, perekat, pelapis permukaan, baling-baling, dan Resin PolyesterResin polyester adalah resin yang terbentuk dari reaksi asam organik basa dengan alkohol polihidrat. Karakteristik dari resin polyester adalah sebagai fleksibelTahan terhadap panasTahan terhadap bahan kimiaLebih murah dibanding resin lainResin polyester biasa digunakan pada proses konstruksi, laminasi, komponen pesawat dan kapal, botol, aksesoris, dan Resin PoliuretanResin poliuretan adalah resin yang terbentuk dari komponen poliol dan isosianat. Resin ini dapat digunakan bersamaan dengan resin lain. Karakteristik dari resin poliuretan adalah sebagai tinggiDaya rekat pada substrat tinggiMemiliki perpanjangan dan kekerasan yang baikResin poliuretan biasa digunakan pada perekat, lapisan busa pada pakaian, elastomer, dan Resin PolietilenResin polietilen merupakan jenis resin yang paling umum dan diproduksi lebih dari 100 juta ton setiap tahunnya. Karakteristik dari resin polietilen adalah sebagai fleksibelTahan terhadap bahan kimiaResin polietilen biasa digunakan pada pembuatan wadah, cetakan, pelapis, isolasi kabel, laminasi, dan Resin PolistirenResin polistiren adalah jenis resin yang dibuat dari polimer hidrokarbon aromatik yang disusun atas monomer stirena. Karakteristik dari resin polistiren adalah sebagai murahMudah diproduksi dalam jumlah besarTahan terhadap asam, basa, dan garamFleksibilitas tinggiResin polistiren biasa digunakan pada pembuatan busa, pipa, karet, isolasi, dan komponen Resin PolikarbonatResin polikarbonat adalah resin terbentuk dari campuran antara fosgen dengan bisphenol A. Karakteristik dari resin polikarbonat adalah sebagai terhadap pewarnaanTahan terhadap filtrasiMemiliki indeks bias yang tinggiResin polikarbonat biasa digunakan pada isolasi, lensa, penggantian logam, film, helm, dan komponen Resin DamarDilansir dari thesis karya Samsul Arifin dari repository Universitas Brawijaya, resin damar adalah resin yang dihasilkan dari getah pohon damar. Pohon damar sendiri lebih banyak ditemukan di damar biasanya digunakan pada kosmetik, plastik, cat, industri korek api, dan industri Penggunaan ResinResin dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti pada bidang tekstil, kertas, pengecoran, dan lain sebagainya. Resin juga banyak digunakan sebagai bahan perekat lebih jelasnya, simak contoh penggunaan resin Contoh Penggunaan Resin dalam Dunia IndustriDilansir dari e-book bertahuk Polimer Termoset karya Dr. Nasmi Herlina Sari, S. T., M. T. dan Suteja, S. T., M. T., dalam dunia industri, contoh penggunaan resin adalah sebagai bahan untuk membuat kain tahan campuran kapas dan salah satu bahan produksi casing peralatan perekat, pelapis, dan laminasi dalam industri bahan untuk membuat tikar insulasi Contoh Penggunaan Resin dalam Bidang PertanianDalam bidang pertanian, resin digunakan sebagai sumber pelepasan nitrogen yang lambat. Resin urea formaldehyde dapat membantu mengendalikan aktivitas mikroba di sebagian besar dia beberapa hal seputar resin, mulai dari pengertian, jenis, dan manfaatnya, untuk menambah sedikit wawasanmu. Bagaimana, sudah tidak bingung lagi dengan bahan satu ini bukan?Resin adalah campuran getah alami dengan bahan kimia yang biasanya banyak digunakan dalam kerajinan tangan. Apa kamu pernah menggunakan resin dalam aktivitas sehari-hari? Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] elk/inf 1 Resin Epoxy Resin Epoxy Ini adalah jenis resin yang paling tinggi nilai dan kualitasnya di antara ketiga tipe resin yang ada tetapi harganya juga lumayan mahal. Resin epoxy biasanya lebih kurang tiga kali lebih kuat dibandingkan dengan jenis resin terkuat lainnya. Unduh PDF Unduh PDF Dengan sedikit kesabaran dan banyak latihan, Anda bisa membuat sendiri perhiasan resin unik di rumah. Bereksperimenlah dengan desain dan ide yang berbeda untuk membuat karya yang mengekspresikan gaya pribadi Anda. 1 Siapkan meja kerja. Tutupi seluruh area kerja dengan kertas lilin. Tetesan dan percikan resin sangat sulit dibersihkan. Jadi, lebih baik Anda menghindari masalah ini sama sekali. Anda harus melindungi diri dengan mengenakan sarung tangan karet atau plastik dan kacamata pelindung. Bekerjalah selalu di ruangan berventilasi besar. Buka jendela dan nyalakan kipas angin untuk mencegah penumpukan uap. Kalau Anda mengalami kesulitan bernapas, gunakan respirator yang dirancang untuk memblokir atau menyaring uap yang kuat. 2 Cari hiasan untuk ditambahkan pada karya Anda. Kreatiflah! Anda bisa menggunakan benda dua dimensi rata maupun tiga dimensi yang lebih rumit. Pastikan saja semua susunan bendanya bisa masuk ke dalam cetakan atau bingkai resin. Beberapa ide populer antara lain perhiasan yang rusak atau yang bisa dimanfaatkan kembali, bunga, glitter, sprinkle, benda transparan dengan kata-kata di atasnya, potongan kain, potongan pita, dan kertas tempel dekoratif. Namun, beberapa benda tidak cocok untuk digunakan. Misalnya, resin yang sudah kering akan memburamkan bentuk permata kristal yang kabur dan membuatnya tampak menghilang.[1] 3 Aplikasikan sealant zat pengisi celah pada hiasan yang keropos. Lapisi bagian atas, bawah, dan samping semua hiasan yang keropos dengan Mod Podge atau sealant bening serupa. Biarkan sealant mengering sebelum hiasan digunakan.[2] Hiasan yang keropos antara lain seluruh bahan yang terbuat dari kertas dan kain. Kalau Anda melewatkan langkah ini, hiasan bisa berubah warna. Selain itu, bisa terbentuk gelembung udara yang lebih banyak di dalam resin. 4Potong semua ke ukuran yang sesuai. Saat menggunakan benda transparan dan kertas, pastikan ukurannya sesuai dengan besar cetakan atau bingkai. 5 Tentukan apakah Anda akan menggunakan cetakan atau bingkai. Bingkai lebih mudah digunakan karena Anda tidak perlu membuka resin setelah kering. Namun, cetakan memiliki desain yang sangat banyak dan beragam. Bingkai adalah rangka perhiasan yang kosong dan terbuka. Setelah resin dituangkan dan dibiarkan mengering, benda tersebut sudah rampung dan siap dipasang ke rantai. Cetakan hanya memungkinkan Anda untuk memberi bentuk pada resin. Anda membutuhkan langkah tambahan untuk mengubah resin menjadi liontin atau gantungan. Pastikan cetakan yang Anda miliki berlabel khusus untuk penggunaan resin. 6 Lapisi cetakan dengan zat pelepas cetakan. Kalau Anda memutuskan untuk menggunakan cetakan, semprotlah dengan produk pelepas cetakan. Biarkan produk tersebut mengering sebelum cetakan digunakan. Jangan menyemprot bingkai dengan zat pelepas cetakan. Zat ini akan mempermudah Anda untuk membuka resin yang sudah kering dari dalam cetakan. Sementara untuk bingkai, resin harus tetap menempel di dalamnya sekuat mungkin. 7 Beri alas untuk bingkai. Kalau Anda memutuskan untuk menggunakan bingkai, potonglah lakban yang kuat dan tebal lalu rekatkan ke salah satu sisi rangka. Pastikan lakban merekat kuat dan tidak ada celah di antara lakban dengan sisi bingkai. Langkah ini tidak perlu dilakukan kalau Anda menggunakan cetakan atau kalau bingkai memiliki sisi yang tertutup. Lakukan langkah ini hanya kalau Anda menggunakan bingkai yang kedua sisinya terbuka. Iklan 1 Pilih jenis resin yang tepat. Untuk hasil terbaik, pilih polyurethane casting resin, bukan polyester casting resin.[3] Polyester resin lebih beracun dan cenderung berbau sekalipun sudah mengeras. Untuk mempermudah prosesnya, pastikan resin yang dibeli sudah dicampur dengan katalisnya dalam rasio satu banding satu. 2 Masukkan botol resin dan katalis ke dalam air panas. Isilah mangkuk kecil dengan air panas dan taruh kedua botol di dalamnya dengan isi botol tenggelam di bawah permukaan air. Jangan menggunakan air mendidih. Memanaskan resin dan katalis dengan cara ini akan mempermudah pencampuran keduanya. Selain itu juga mengurangi kemungkinan terbentuknya gelembung udara. 3 Campurkan resin dan katalis dengan rasio yang sama. Tuangkan resin dan katalis ke dalam gelas ukur plastik kecil, tambahkan keduanya dalam jumlah yang sama. Aduk terus selama dua menit menggunakan stik kayu. Untuk langkah ini, ikuti instruksi yang tertera pada kemasan resin. Beberapa resin harus diaduk lebih lama atau justru lebih sebentar. Aduk resin sebanyak yang akan digunakan saja. Resin tidak akan bertahan lama dalam bentuk cair. Jadi kalau terlalu banyak, akan mubazir. Tuangkan resin terlebih dahulu, kemudian tuangkan katalis dalam jumlah yang sama. Gunakan gelas ukur berskala dan ukurlah kedua komponen langsung di dalam gelas. Gelas ukur bersih bekas sirup obat batuk adalah pilihan yang bagus, tetapi gelas ukur apa pun bisa Anda gunakan. Pastikan saja gelas itu tidak keberatan Anda korbankan. Gelas bisa digunakan kembali untuk proyek resin lain, tetapi tidak boleh dipakai lagi untuk makanan, minuman, atau obat-obatan. Aduk pelan untuk mencegah terbentuknya gelembung udara. Goreskan stik ke seluruh pinggiran dan dasar gelas sembari mengaduk untuk memastikan resin tercampur semua dengan rata. 4 Tambahkan pigmen warna, kalau mau. Kalau Anda ingin membuat perhiasan resin yang bening, pigmen warna tidak diperlukan. Namun, kalau setiap perhiasan resinnya ingin diwarnai, inilah saatnya untuk menambahkan pigmen.[4] Tambahkan pewarna cair sebanyak satu tetes dalam sekali waktu, aduk setiap kali pewarna ditambahkan. Campurkan pigmen kering dengan sedikit resin di dalam cangkir terpisah terlebih dahulu, baru kemudian satukan larutan berwarna tersebut ke seluruh resin bening. Iklan 1 Tuangkan selapis resin. Tuangkan campuran resin cair secukupnya ke dalam cetakan atau bingkai sampai bagian dasar tertutup sepenuhnya.[5] Bekerjalah dengan perlahan untuk mengurangi jumlah gelembung udara. 2 Pecahkan gelembung udara yang terbentuk. Pegang pengering rambut atau senapan panas heat gun kurang lebih sejauh 10 cm di atas resin selama kurang lebih 1 menit. Gelembung udara yang terjebak di dalam resin akan naik ke permukaan dan meletus. Meskipun nanti Anda akan menambahkan lapisan lain, sebaiknya gelembung udara pada lapisan ini dipecahkan sekarang juga daripada menunggu sampai akhir. 3 Biarkan resin sedikit mengeras sebelum menambahkan hiasan yang lebih berat. Tunggu sekitar 15 menit dan diamkan resin di dalam cetakan sampai agak mengeras. Letakkan benda tiga dimensi yang berat dengan hati-hati di atas lapisan terbawah menggunakan pinset. Dasar cetakan atau bingkai akan menjadi bagian muka, jadi letakkan hiasan secara terbalik. Dengan meletakkan hiasan yang berat di antara lapisan-lapisan resin, hiasan tersebut akan diam pada tempatnya. Kalau Anda menambahkannya tanpa lapisan, hiasan bisa bergeser sebelum resin mengering. 4 Tutupi dengan lapisan resin terakhir. Tuangkan resin tambahan ke atas hiasan yang berat hingga tertutup seutuhnya. Lapisan ini harus menutupi hingga ke permukaan bingkai atau cetakan. Anda mungkin perlu mengatur posisi hiasan dengan tusuk gigi kalau hiasan tersebut bergeser pada tahap ini. 5 Tambahkan glitter, kalau mau. Kalau Anda ingin latar belakang yang berkilau, taburkan glitter ke atas cetakan atau bingkai setelah lapisan resin terakhir dituangkan. Glitter ini kecil dan ringan. Jadi, akan mengambang pada permukaan resin saat mengering. Karena bagian atas ini akan menjadi bagian belakang, glitter akan menjadi latar belakang. 6 Lapisi benda transparan dengan resin sebelum dimasukkan ke dalam cetakan. Kalau Anda berencana untuk menambahkan benda transparan, celupkan ke dalam sisa resin sebelum memasukkannya ke dalam cetakan. Gunakan pinset untuk mencelupkan benda transparan ke dalam sisa resin di dalam gelas ukur. Keringkan resin dengan segera menggunakan senapan panas atau pengering rambut. Melapisi benda transparan akan membantu mengurangi risiko terbentuknya gelembung udara di antara benda dan resin. Bagian dasar cetakan atau bingkai akan menjadi bagian depan perhiasan. Jadi, letakkan benda transparan secara terbalik. 7Keluarkan gelembung udara. Seperti sebelumnya, gunakan pengering rambut atau senapan panas untuk mengeluarkan gelembung udara ke permukaan dengan perlahan untuk kemudian dipecahkan. 8 Tambahkan latar belakang kertas. Kalau Anda ingin menggunakan latar belakang kertas, gunakan pinset untuk meletakkan kertas dengan hati-hati di atas resin, sejajar dan serata mungkin dengan mulut cetakan atau bukaan pada bingkai. Pastikan kertas berada dalam keadaan terbalik saat diletakkan agar sisi dekoratifnya terlihat dari muka perhiasan nanti. 9 Diamkan resin hingga kering. Sisihkan cetakan atau bingkai yang sudah diisi resin dan tutupi dengan kotak yang bersih. Biarkan resin mengering selama semalaman. Resin harus ditutupi selama proses pengeringan untuk melindunginya dari debu dan serpihan lain. Lama waktu pengeringan akan bervariasi. Jadi, Anda harus mengikuti instruksi pada labelnya. Diamkan saja dalam waktu yang cukup sampai resin bisa disentuh. Jangan menunggu hingga benar-benar keras. 10 Keluarkan perhiasan resin dari cetakan. Setelah kering, Anda bisa mengeluarkan perhiasan dari dalam cetakan menggunakan jari. Kalau resin masih terlalu lunak untuk dikeluarkan, masukkan cetakan ke dalam lemari es selama 10 menit. Pendinginan akan mempermudah pengeluaran resin. Pada titik ini, resin siap digarap, tetapi Anda membutuhkan langkah tambahan sebelum bisa memakainya sebagai perhiasan. 11 Buka alas dari bingkai. Kalau Anda menggunakan bingkai dan bukan cetakan, bukalah lakban dari belakang bingkai setelah resin mengering. Jangan mengeluarkan resin dari bingkai. Pada titik ini, resin sudah selesai dan siap digunakan sebagai perhiasan. Iklan 1 Panaskan eye pin logam. Ambil bagian kepala eye pin dengan tang dan panaskan logamnya dengan hati-hati di atas api lilin atau kompor gas. Panaskan hanya selama sekitar 5 detik. Bekerjalah dengan hati-hati untuk mencegah luka bakar yang tidak disengaja. Gunakan eye pin yang sedikit lebih pendek dibandingkan lebar perhiasan resin. 2 Tusukkan logam tersebut ke dalam resin. Ambil resin yang sudah dibuat dengan satu tangan dan dengan hati-hati tusukkan bagian paku eye pin yang sudah dipanaskan ke dalamnya. Tekan pin sampai setengahnya masuk ke dalam resin. Cara ini hanya akan berhasil kalau resin baru setengah kering. Kalau sudah benar-benar kering, resin akan sangat keras dan tidak bisa ditusuk. 3 Pasang jump ring ke dalam lingkaran eye pin. Setelah eye pin cukup dingin untuk disentuh dengan tangan, masukkan jump ring kecil ke dalam kepalanya. Proyek Anda sudah rampung dan resin sudah berubah menjadi liontin atau gantungan yang bisa dipakai. Iklan 1 Rekatkan dudukan ke bagian belakang resin. Oleskan lem cepat kering ke bagian atas dudukan cincin atau ke bagian belakang pin. Tekan dudukan cincin atau bagian belakang pin ke tengah-tengah punggung resin. Kerjakan dengan cepat untuk mencegah lem mengering sebelum direkatkan ke resin. Letakkan dudukan cincin atau bagian belakang pin tepat di tengah-tengah. 2 Biarkan mengering. Ikuti instruksi pada label lem dan diamkan lem sampai benar-benar kering. Proyek Anda sudah rampung dan resin sudah berubah menjadi cincin atau bros yang bisa dipakai. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kertas lilin Sarung tangan karet Kacamata pelindung Berbagai hiasan resin perhiasan yang rusak, kertas tempel dekoratif, glitter, dll. Pinset Sealant seperti Mod Podge Gunting Cetakan resin ATAU bingkai Zat pelepas cetakan Lakban kuat Polyurethane casting resin Katalis resin Gelas ukur berskala Pigmen warna Pengering rambut atau senapan panas Stik es krim dari kayu Tusuk gigi kayu Kotak sepatu atau tempat sampah yang bersih Eye pin Lilin atau kompor gas Tang Jump ring Rantai Lem cepat kering Dudukan cincin Pin berdudukan rata Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? 5NVSwQT.
  • l844o6ummt.pages.dev/391
  • l844o6ummt.pages.dev/535
  • l844o6ummt.pages.dev/109
  • l844o6ummt.pages.dev/568
  • l844o6ummt.pages.dev/16
  • l844o6ummt.pages.dev/218
  • l844o6ummt.pages.dev/570
  • l844o6ummt.pages.dev/61
  • jenis resin untuk kerajinan