TDM05 ~ Cerita Silat Jawa/Novel Sejarah/Demak/Mataram Beranda TDM 05 Ketika cahaya fajar menyembul di ufuk timur, rombongan prajurit itu pun turun ke tepian sungai. Seperti yang mereka rencanakan, pagi itu mereka akan menyeberangi sungai Praga menuju alas Mentaok.
Barang siapa yang tak kenal dengan cerita bersambung karya SH. Mintardja yang berjudul Api Di Bukit Menoreh ADBM boleh lah dibilang anak kemarin sore. Cerita silat Jawa berlatar sejarah jaman awal terbentuknya Kerajaan Mataram Islam itu mencetak rekor sebagai cerita bersambung terpanjang sepanjang sejarah, setidaknya sejarah persilatan Jawa. Bagaimana tidak, cerita yang dimuat secara bersambung di harian Kedaulatan Rakyat dan setiap bulan dibukukan itu terbit hingga jilid ke-396 dalam rentang waktu sangat panjang, 32 tahun. Jilid 1 Api Di Bukit Menoreh terbit pada tahun 1968 dan terus berlanjut sampai terpaksa berhenti karena SH Mintardja menutup mata pada 18 Januari 1999 dalam usia 65 tahun. Awal membaca ADBM adalah dengan menyewa bukunya di kios pinggir jalan di Kota Purwokerto. Di sana pula buku silat Asmarawan S Kho Ping Hoo dan berbagai cerita komik saya lahap. Namun karena mendiang bulik Wardjo yang tinggal di gang Kranji selalu membeli ADBM terbaru, maka akhirnya saya rajin ke rumah bulik, hanya untuk pinjam buku. Akibatnya saya diledek bulik setiap datang. Cerita ADBM memang sangat memikat dan merangsang imajinasi. Bagaimana seorang Agung Sedayu yang sangat penakut namun memiliki kemampuan bidik luar biasa berhasil melewati masa-masa sulit, menjadi murid orang bercambuk misterius yang sakti bernama Kiai Gringsing, dan kemudian menjelma menjadi pemuda tangguh, namun tetap dihantui sifatnya yang ragu-ragu. Hubungan Agung Sedayu dengan Senapati Pajang Untara kakangnya, Swandaru Geni adik seperguruan yang gemuk dan bersumbu pendek, Sekar Mirah adik Swandaru yang perajuk, Sidanti pemuda ambisius culas murid Ki Tambak Wedi menjadi pusat cerita pada jilid-jilid awal. Peperangan dengan sisa-sisa laskar Jipang, setelah tewasnya Arya Penangsang, yang dipimpin Tohpati atau Macan Kepatihan menjadi bagian ketegangan cerita. Api perselisihan merambah ke Menoreh setelah hancurnya Tohpati, menyerahnya Sumangkar adik seperguruan Patih Mantahun dari Jipang yang bersenjatakan tongkat tengkorak baja putih, dan menyingkirnya Ki Tambak Wedi dan Sidanti ke tanah perdikan itu setelah markasnya dihancurkan pasukan Pajang yang dipimpin Senapati Untara dan didukung Kiai Gringsing, Agung Sedayu, dan Swandaru. Di tengah membaranya api pertentangan di Menoreh yang dibakar Sidanti, Ki Tambak Wedi dan Argajaya tokoh ambisius adik Argapati atau Ki Gede Menoreh, gadis cantik halus bernama Pandan Wangi adik tiri Sidanti, puteri Ki Gede Menoreh bertemu Gupita Agung Sedayu yang ditaksirnya namun justru ia harus menerima cinta Gupala Swandaru Geni. Ketika api di Tanah Perdikan Menoreh padam dengan tewasnya Sidanti dan Ki Tambak Wedi yang ternyata ayah Sidanti, serta tobatnya Ki Argajaya, cerita kemudian bergeser dengan pergulatan menyusul dibukanya alas Mentaok oleh Sutawaijaya dan Ki Gede Pemanahan yang menjadi awal berdirinya Mataram. Pertentangan antara Mataram dan Pajang membakar Menoreh lagi. Ada masa dimana saya bosan dan terputus membaca kisah ADBM, oleh karena terlalu banyak dan panjangnya kisah kembangan tak penting yang disisipkan ke dalam cerita utama. Hal itu memberi kesan ADBM manjadi amat bertele-tele, tidak sebagaimana karya legendaris SH Mintardja sebelumnya yaitu Nagasasra dan Sabuk Inten yang tamat pada jilid ke-29. Bagian yang menarik di ADBM adalah saat terurainya misteri sosok Kiai Gringsing, pesatnya perkembangan ilmu Agung Sedayu yang begitu luar biasa setelah menekuni ilmu dari buku peninggalan perguruan Windujati, salah pahamnya Swandaru terhadap tingginya ilmu saudara seperguruannya itu, dan cinta terpendam Pandan Wangi terhadap Agung Sedayu. Beberapa tahun kemudian baru saya ketahui bahwa setidaknya ada dua penulis yang melanjutkan kisah legendaris ini. Yang pertama adalah ADBM lanjutan karya Flam Zahra yang berani dan imajinatif, hanya sayang berhenti pada jilid 403. Karya ini patut diapresiasi dan akan sangat menarik jika saja diteruskan, meski ada sejumlah bagian yg perlu diperbaiki untuk konsistensi cerita. Kelanjutan ADBM yang satu lagi ditulis oleh seseorang yang menamakan diri Panembahan Mandaraka mBah Man dari Padepokan Sekar Keluwih, dimulai dari ADBM Jilid ke-397 hingga tamat pada jilid 416 dengan meninggalnya Swandaru setelah membisikkan pesan misterius kepada Ki Rangga Agung Sedayu RAS yang diduga agar RAS mengawini Pandan Wangi. Selanjutnya ADBM diteruskan mBah Man dengan membuat judul baru Sejengkal Tanah Setetes Darah. Meskipun mencoba menyesuikan dengan gaya tulis SH Mintardja, tanpa terlalu bertele-tele dalam bercerita, mBah Man bisa dibilang lebih "berani" dalam memainkan karakter utama dan masuk lebih dalam ke bagian sensitif dan pribadi, meski tak seberani, seliar dan seterbuka buku Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo. Namun sayang sekali, terakhir kali saya membaca tulisan mbah Man, ia sudah mengikuti jejak pengarang aslinya, yaitu ceritanya mulai terlalu betele-tele dengan menulis yang remeh temeh, dan melenceng jauh dari alur utamanya. Bagaimana pun di tengah keringnya cerita silat berlatar sejarah, upaya mbah Man untuk menghidupkan ADBM sangat layak untuk diapresiasi., seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Oktober 28, 2017.
CeritaSilat Tanah Jawa. Karya : Asmaraman S. (Kho Ping Hoo) Serial Keris Pusaka Megatantra : 1. Keris Pusaka Sang Megatantra (Tamat) 2. Mencari Bende Mataram, Jilid : 01-10, 11-19 Tamat. SAINI K.M. Pangeran Anggadipati Raden Banyak Sumba Pertarungan Terakhir.
Massaperguruan silat mengamuk di Situbondo. Massa perguruan silat mengamuk di Situbondo. Espospedia | Interaktif. berupa desa atau dusun di masa lalu saat masih menjadi ibu kota Kerajaan Mataram Islam masih tersisa dan bertahan sampai kini, meski beberapa di antaranya hilang dan tak lagi ditemukan setelah dilakukan tapak tilas peninggalan
Senin 20 November 2017 - 05:00 WIB. Kisah Kho Ping Hoo, Pedagang Obat yang Mahir Mendongeng Cerita Silat. A A A. Nama Kho Ping Hoo tidak bisa dipisahkan dari cerita silat bersambung yang sangat populer di era 60-90an. Kho Ping Hoo memang kaya pengagum dari pembaca remaja, dewasa hingga mereka yang berusia beranjak senja, tidak sedikit yang
Dalampada itu berangkatlah sepasukan prajurit segelar sepapan. Yang dipimpin langsung oleh Raden Pamekas dan Ki Lurah Rangga Jati. Pasukan itu bergerak saat dini hari, agar saat fajar menyingsing mereka bisa langsung menggempur sasaran mereka di Padepokan Watu Belah, Alas Mentaok. Mereka bergerak dari alun-alun Pajang menuju Prambanan, kemudian
LONTAREMAS E BOOK CERITA SILAT JAWA. CERITA SILAT KAKEK SEGALA TAHU BASTIAN TITO. KISAH ANAK BERANDALAN GU LONG « KOLEKSI DOWNLOAD EBOOK. silat dengan setting kerajaan mataram zaman sultan agung di beberapa surat kabar seperti harian bernas berjudul mendung di atas cakrawala dan api di bukit' 'film kungfu silat amp drama legenda serbi 90 an
xuHn. l844o6ummt.pages.dev/582l844o6ummt.pages.dev/357l844o6ummt.pages.dev/257l844o6ummt.pages.dev/195l844o6ummt.pages.dev/403l844o6ummt.pages.dev/328l844o6ummt.pages.dev/302l844o6ummt.pages.dev/58
cerita silat jawa mataram